Jumat, 11 Maret 2011

Keuntungan Memiliki Pasangan Anak Mami

PRIA wajib
menyandang
predikat
mandiri, punya
wibawa dan
tidak
kekanakan.
Anda pasti
senang
memiliki
pasangan
dengan tipe
ideal demikian,
tetapi
bagaimana jika
yang Anda
hadapi adalah
si 'anak mami'?
Euh... jangan
mengeluh dulu,
Ladies!
Anda mungkin
akan menarik
napas panjang
jika melihat
bagaimana
pasangan Anda
bermanja-
manja dengan
ibunya. Anda
mungkin
mengernyitkan
alis pada saat
dia harus
mengajak
ibunya untuk
memilihkan
dasi mana
yang pantas
untuknya. Atau
lebih parahnya
lagi, usianya
sudah lebih
dari 25 tahun,
punya
penghasilan
yang oke,
tetapi masih
senang disuapi
sesendok nasi
goreng dari
tangan ibunya.
ARGH... Anda
pasti sebal bila
menyadari
kenyataan
bahwa
pasangan Anda
adalah anak
mami. Yang
Anda inginkan
adalah
pasangan yang
mandiri, yang
bisa mengambil
keputusan
dengan cepat,
bukan
menanyakan
semua
keputusan
pada ibunya.
Anda juga akan
sebal bila dia
rutin menerima
telepon "Kamu
sedang apa, di
mana, sama
siapa?" dari
ibunya pada
saat Anda dan
pasangan
sedang candle
light dinner.
Jangan
cemberut dulu,
tidak
selamanya
Anda harus
menarik napas
panjang jika
melihat
pasangan Anda
masih
'menempel'
pada ibunya.
Justru Anda
harus senang
dengan
kedekatan
pasangan Anda
dengan ibunya
karena ada
banyak sisi
positif jika
Anda memiliki
pasangan yang
mendapat
predikat anak
mami.
Pendengar
Yang Baik
Sebal karena
dia selalu
curhat dan
mendengarkan
curhat dari
ibunya. Tahan
dulu pikiran
negatif Anda.
Pria yang
menyandang
predikat anak
mami sudah
jelas
menghabiskan
waktunya lebih
banyak
dengan ibunya.
Sejak kecil dia
terbiasa
bercerita dan
mendengar
banyak cerita
dari ibunya. Ini
adalah hal
positif bahwa
dia sudah
sering
mendengarkan
cerita khas
wanita.
Dengan
memiliki
pasangan yang
demikian, maka
Anda bisa
bercerita
banyak hal
padanya,
karena dia
adalah
pendengar
yang baik dan
lebih terbuka
untuk
menceritakan
unek-uneknya
pada Anda.
Lebih
Menghargai
dan
Menghormati
Wanita
Pernah dengar
kalimat, "Jika
ingin tahu
bagaimana
seorang pria
menghormati
wanita,
perhatikan
bagaimana dia
menghormati
ibunya!"
Anggapan ini
benar. Anda
akan menjadi
pasangannya
dalam kurun
waktu yang
lama, maka
Anda
memerlukan
seorang pria
yang bisa
menghormati
dan
menghargai
wanita dalam
kurun waktu
yang lama
juga. Mayoritas
anak mami
adalah sosok
yang
menghormati
dan
menghargai
ibunya, maka
jangan heran
bila dia lebih
menghormati
semua wanita
yang dia temui,
termasuk
Anda.
Setia dan Lebih
Berhati-hati
Terhadap
Komitmen
Karena dia
menghormati
wanita
sebagaimana
dia
menghormati
ibunya, maka
tidak heran
jika pria-pria
penyandang
gelar anak
mami
cenderung
setia pada
pasangannya.
Mereka tahu
bagaimana
seorang
wanita ingin
diperlakukan,
maka mereka
tahu
bagaimana
Anda
memerlukan
sebuah
kesetiaan
dalam sebuah
komitmen. Dia
juga selalu
ingin
menyenangkan
hati Anda
setiap waktu
dan tidak ingin
mengecewakan
Anda. Karena
itulah mereka
lebih berhati-
hati dalam
membina
sebuah
hubungan dan
berkomitmen.
Pria
Bertanggung
Jawab
Meskipun
terkesan
manja dan
tidak bisa
mengambil
keputusan
sendiri, para
anak mami
ternyata
adalah pria
yang
bertanggung
jawab. Mereka
biasanya
tumbuh dalam
keluarga yang
mengedepankan
bagaimana
menyelesaikan
masalah
seorang diri.
Bila dia manja
pada saat
bersama
dengan ibunya,
mereka akan
lebih
bertanggung
jawab pada
dirinya saat
jauh dari
ibunya. Rasa
bertanggung
jawab ini juga
akan menular
bila dia menjadi
pasangan
Anda. Dia tidak
akan
keberatan
untuk
menyelesaikan
pekerjaan
rumah bersama
Anda.
Lebih Rapi dan
Teratur
Para ibu selalu
mengedepankan
hidup yang rapi
dan teratur, hal
ini akan
menular pada
si pria anak
mami. Lihatlah
semua
peralatan di
meja kerjanya
yang sangat
rapi, lihat
bagaimana dia
rapi pada saat
berpakaian
dan betapa
bersih alat
transportasi
yang dia miliki.
Untuk urusan
yang satu ini,
Anda harus
bersaing
dengannya,
karena dia juga
menyukai
pasangan yang
rapi dan
teratur. So?
Anda tidak
perlu berteriak
padanya untuk
memasukkan
kaos kaki
kotor ke dalam
keranjang
cucian. Anda
juga tidak
akan
menemukan
majalah
berceceran di
lantai. Cukup
menyenangkan
bukan?(kpl/
ICH)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar