Jumat, 11 Maret 2011

5 Hal Yang Dikawatirkan Remaja

PARA orang
tua mungkin
heran
mengapa anak
tak bercerita
tentang
masalah yang
dihadapinya.
Biasanya, anak
pada usia
remaja merasa
tak nyaman
untuk
membicarakan
masalahnya
dengan orang
dewasa.
Mereka merasa
orang dewasa
tak akan
mengerti apa
yang sedang
mereka alami.
Remaja juga
takut kena
marah, dikritik,
atau bahkan
dihukum gara-
gara masalah
yang tengah
dialaminya.
Vanessa Van
Petten, penulis
buku parenting
You're
Grounded!
yang memiliki
misi
memperbaiki
hubungan
orangtua-anak
ini membagi
pengalamannya.
Setiap kali
Vanessa
mewawancarai
pelamar
magang usia
remaja, dia
meminta
mereka
menjawab dua
pertanyaan:
Apa yang
paling
membuatmu
khawatir?
Bagian apa
yang paling
sulit dalam
hidupmu?
Berikut adalah
lima jawaban
yang diperoleh
Vanessa yang
berguna bagi
Anda, para
orangtua,
untuk
memastikan
anak remaja
terhindar dan
terlepas dari
stres.
1. Interaksi
Sosial
Para remaja
seringkali
butuh
mengobrol
dengan teman-
temannya. Hal
ini terkadang
membuat
mereka
terobsesi pada
hubungannya
dengan teman,
baik di dunia
nyata maupun
di dunia maya.
Interaksi
sosial, jalinan
persahabatan
dan
pertemanan
sangatlah
penting bagi
remaja. Mereka
mencemaskan
apakah
mereka cukup
populer, apa
mereka cukup
menarik dan
menyenangkan,
dan apa
mereka
menyinggung
temannya.
Tip: Pastikan
anak Anda
memiliki teman
dekat yang
benar-benar
dapat memberi
dukungan dan
interaksi,
bukan hanya
1000 teman di
Facebook yang
tak ada wujud
nyatanya.
Beritahu dia
perbedaan
antara teman
sekolah, teman
di dunia maya,
dan sahabat.
Tambahkan
bahwa ia
sebaiknya
memupuk
pertemanan
yang baik.
2. Sekolah
Walaupun para
remaja stres
tentang
pekerjaan
rumah, ujian,
dan guru-guru
di sekolah,
bagian yang
paling
membuat stres
adalah
melakukan hal
terbaik yang
bisa ia lakukan,
mengambil
pelajaran yang
tepat, dan
mengembangkan
kemampuan
atau bakatnya.
Tip: Ajak anak
untuk
memperhatikan
nilai
akademisnya
bersama-sama
dengan Anda.
Ia akan
menjadi murid
seperti apa?
Berapa nilai
minimal yang
harus
dicapainya
untuk
mewujudkan
masa depan
yang dia
inginkan?
Bantulah dia
membuat
tujuan dan
batasan yang
jelas, serta
bimbinglah
mengarahkan
langkah yang
harus
ditempuhnya.
3. Masa Depan
Para remaja
biasanya
cukup bimbang
dengan masa
depannya.
Mereka tak
memahami
akan jadi
seperti apa
masa depan
mereka dan
bahkan
beberapa
remaja tidak
yakin
bagaimana
untuk
mempersiapkannya.
Tip: Bimbingan
sangatlah
diperlukan
saat usia labil.
Tekanan yang
dirasakan para
remaja
mungkin akan
berkurang jika
ia memiliki
seseorang
yang sukses
sehingga
dapat
memotivasinya
di bidang yang
ia minati. Bila
anak Anda
belum bisa
menentukan
pilihan, carilah
orang yang
dapat
menuntunnya,
seperti bibi,
paman,
saudara
sepupu, dan
tentunya Anda
sebagai
orangtua.
4. Keuangan
Kriris ekonomi
yang melanda
telah
membangkitkan
kesadaran
remaja
terhadap
kondisi
keuangan
keluarga
mereka, yang
tentunya
berkenaan
dengan masa
depannya.
Banyak remaja
yang berusaha
mencari
pekerjaan
sambilan untuk
dapat
menghidupi diri
mereka sendiri.
Selain itu,
dengan
berkembangnya
film-film
materialistis
(seperti Gossip
Girl), remaja
putri takut tak
bisa
mengimbangi
pola hidup
seperti teman-
temannya.
Tip: Mulailah
ajari anak Anda
bagaimana
mengelola
uang dengan
baik. Hal ini
akan
mengurangi
beban
pikirannya.
Lalu, untuk
pembelanjaan,
pastikan ia tak
akan lepas
kontrol. Jika
memberi kartu
kredit, pilih
yang berlimit,
sehingga tak
akan terjadi
overspending.
5. Percintaan
Banyak cara
yang dilakukan
remaja untuk
mengekspresikan
kegelisahan
cinta yang
dialaminya.
Beberapa
penasaran
bagaimana
rasanya dan
apakah
mereka akan
merasakannya.
Sebagian
remaja akan
mempertanyakan
cinta orangtua
mereka ketika
mereka
dihukum.
Sedangkan
yang lain akan
menuntut lebih
banyak cinta.
Tip: Orangtua
selalu berpikir
bahwa anak
mereka tahu
seberapa
besar mereka
mencintainya.
Namun, tidak
selamanya hal
tersebut
benar.
Orangtua
bukan hanya
harus
mengatakan ia
menyayangi
anaknya,
tetapi juga
harus
menjelaskan
apakah arti
cinta atau
sayang
tersebut.
Beritahu juga
bahwa
menyayangi
pacar tidak
selalu
melibatkan
kontak fisik.
Pengetahuan
tersebut akan
membantu
mereka merasa
aman dan
merasa
diperhatikan.
(kpl/ICH)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar