Rabu, 20 April 2011

Bahagia Dengan Pasangan Lebih Lama

SETIAP orang
tentu
menginginkan
kebahagiaan
dalam hidup.
Sayangnya,
banyak hal
bisa membuat
orang merasa
kewalahan dan
stres seperti
jalanan macet,
deadline
pekerjaan di
kantor, tubuh
yang tidak fit,
sampai
keluarga yang
harus diurus di
rumah.
Joe Palca dan
Flora Lichtman
dari National
Public Radio,
menulis sebuah
buku berjudul
Annoying: The
Science of
What Bug Us,
yang
menyelidiki
penyebab
orang merasa
terganggu dan
memberikan
tips untuk
mengatasinya.
Berikut ini
adalah
sejumlah
rahasia hidup
lebih bahagia
seperti dikutip
situs rd.com:
Kurangi
obrolan
telepon
Percakapan via
telepon
ternyata jauh
lebih
mengganggu
dibandingkan
percakapan
langsung atau
tatap muka.
Satu alasan
yang mungkin
menjadi
penyebabnya
adalah karena
Anda hanya
mendapatkan
setengah
dialog, bukan
utuh, sehingga
tidak dapat
memprediksi
kapan
percakapan itu
akan berakhir
atau mencari
tahu apa yang
terjadi.
Palca dan
Lichtman
menulis, orang
tidak dapat
menghentikan
diri membuat
prediksi-
prediksi
tersebut.
''Anda mungkin
dapat
menyelesaikan
kalimat
pasangan
Anda, tetapi
pikiran Anda
ingin
menyelesaikan
kalimat semua
orang,''
katanya.
Mengelola
rasa sakit
Rasa sakit
yang sifatnya
fisik bisa lebih
mengganggu
daripada
bertemu orang
menyebalkan
di bis misalnya.
Tapi, keduanya
bisa diatasi
dengan satu
cara yang
praktis:
memandangi
foto orang
terkasih.
Seperti ditulis
Ferris Jabr di
Scientific
American Mind,
para ilmuwan
mengaplikasikan
panas yang
tidak
berbahaya tapi
menyakitkan di
telapak tangan
para
sukarelawan.
Ketika mereka
diminta untuk
melihat foto
kekasihnya,
mereka
melaporkan
mengalami
nyeri 45 persen
lebih sedikit
dibandingkan
sukarelawan
yang hanya
melihat foto
kenalannya.
Stop
multitasking
Ingin merasa
lebih bahagia?
Curahkan
perhatian
terhadap apa
saja yang
sedang Anda
kerja. Pikiran
yang
mengembara
adalah pikiran
yang tidak
bahagia, kata
John Tierney di
dalam New
York Times.
''Menggunakan
aplikasi iPhone
bernama
trackyourhappiness,
sejumlah
psikolog di
Harvard
menghubungi
orang-orang di
seluruh dunia
dalam kurun
waktu acak,
untuk
menanyakan
bagaimana
perasaan
mereka, untuk
apa yang
mereka
lakukan, dan
apa yang
mereka
pikirkan,'' tulis
Tierney.
Penelitian
tersebut
menemukan,
pikiran orang
mengembara
setidaknya 47
persen dari
waktu. Tapi,
apa pun yang
sedang
dilakukan oleh
para
responden,
mereka merasa
lebih bahagia
jika dapat
memfokuskan
perhatian
kepada
aktivitas yang
sedang mereka
lalukan. (MI/
DSY)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar