KATA "putus" dalam suatu hubungan memang sangat mengerikan. Terkadang, kita bahkan merasa bahwa mengakhiri hubungan sama saja dengan mengakhiri segala keindahan. Tak jarang seseorang menjadi frustasi, depresi, dan stres tatkala mereka harus menghadapi kondisi seperti ini. Berdasarkan Help Guide, putus memang kejadian yang bisa menyebabkan seseorang trauma karena putus tidak hanya sekedar mengakhiri suatu hubungan, namun dinilai lebih sebagai hal yang menyebabkan kandasnya impian, hilangnya sebuah komitmen, dan berubahnya status sosial seseorang. Dunia belum berakhir Bila kau putuskan aku Masih banyak teman-temanku di sini Menemaniku Pernahkah Anda mendengar penggalan lagu di atas? tersebut dipopulerkan oleh Shaden pada tahun 2000- an. Lagu tersebut mencoba memberikan semangat dan keyakinan bahwa putus dalam sebuah hubungan bukanlah momok yang perlu ditakuti. Sedih sih boleh saja, namun tak perlu merasa seperti dunia kiamat bukan? Ini yang harus Anda lakukan agar Anda bisa tetap mengontrol emosi walaupun si dia telah pergi: Biarkan emosi Anda mengalir Menangislah bila harus menangis Karena kita semua manusia Manusia bisa terluka manusia pasti menangis Dan manusia pun bisa mengambil hikmah (Dewa – Air Mata) Yap , memang benar, dengan menangis atau berteriak, Anda bisa menumpahkan segala emosi yang ada dalam diri Anda. Apapun yang Anda lakukan, cobalah sebisa mungkin untuk tidak menyimpan emosi dalam hati karena emosi tidak akan hilang begitu saja jika Anda tidak mengeluarkannya. Tapi ingat, tetaplah berusaha mengungkapkan emosi dengan jalan positif sebab melampiaskan emosi dengan cara yang negatif hanya akan menambah masalah, bukan menyelesaikan masalah. Temukan Pelampiasan Eit ...jangan salah! Pelampiasan di sini bukan berarti mencari cinta baru untuk melupakan cinta lama lho. Pelampiasan berarti segala sesuatu yang bisa Anda manfaatkan untuk menumpahkan segala perasaan Anda, terutama pada hari pertama setelah putus, misalnya curhat pada sahabat, mengikuti forum diskusi online tentang masalah yang Anda hadapi, menulis buku diary atau hal-hal serupa yang dapat meringankan perasaan. Anda juga bisa melakukan hal-hal lain yang menyenangkan seperti bermain game, shopping atau sekedar berkumpul dan ngopi bersama teman-teman. Beristirahat Sejenak Ijinkan tubuh dan pikiran Anda santai barang sekejap. Menyibukkan diri untuk melupakan segala kepedihan yang Anda rasakan memang tidak ada salahnya, namun bukan berarti Anda harus memforsir pikiran Anda untuk hal ini bukan? Cobalah untuk membuka hati atas perhatian dan kasih sayang dari orang-orang yang ada di sekitar Anda. Tak jarang Anda berpikir bahwa putus membuat merasa tidak ada lagi orang yang menyayangi Anda. Ubah cara berpikir Anda saat ini juga dan cobalah menikmati kesendirian Anda. Menurut Help Guide, seseorang akan lebih merasa trauma jika dia terlalu banyak bekerja dan berada di bawah tekanan. Rencanakan Masa Depan Biarkan masa lalu menjadi pelajaran dan bersiaplah menyongsong masa depan. Berlarut - larut dalam kesedihan tidak akan menyelesaikan masalah, tetapi hanya akan menambah beban pikiran Anda. Evaluasi Walaupun hubungan Anda sudah berakhir, tak ada salahnya mencoba mengevaluasi apa yang menjadi penyebab berakhirnya hubungan Anda agar kesalahan yang pernah terjadi tidak terulang lagi di kemudian hari. Dengan begini, Anda akan menjadi pribadi yang lebih dewasa dalam menghadapi masalah. Evaluasi bukan berarti Anda terhanyut kembali ke dalam masa lalu yang menyakitkan, tapi cukup introspeksi diri untuk hubungan baru yang lebih baik. Tips! Saat seseorang mengalami trauma karena kehilangan biasanya dia akan mencari pelampiasan melalui alkohol, drugs, dan sejenisnya. Ingat! Hindari hal-hal negatif semacam ini karena mereka hanya menemani Anda sejenak melupakan masalah dan menyisakan masalah yang lebih besar.(Kpl/ICH)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar